Bawaslu Halsel Supervisi di Kecamatan Obi

Sejak Pileg dan Pilpres Satu Dusun Belum Ada TPS

Rais Kahar bersama staf Bawaslu Halsel saat melakukan supervisi di lokasi tambang Desa Anggai Kecamatan Obi (foto, humas Bawaslu )

 

HALSEL – Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) kabupaten Halmahera selatan (Halsel) pada 09 Desember mendatang, Bawaslu Halsel menemukan satu dusun di Desa Anggai kecamatan Obi sejak pemilihan legislative (pileg) dan Presiden 2019 kemarin tidak ada tempat pemungutan suara (TPS) di dusun tersebut. Akibatnya,  sebanyak 300 jiwa pemilih dari 100 kepala keluarga (KK) diareal tambang itu tidak bisa menyalurkan hak pilihnya, karena tidak adanya TPS disana.

Kordiv Pengawasan Humas dan  hubungan antar lembaga (PHL) Bawaslu Halsel, Rais Kahar saat melakukan supervisi, Sabtu (4/7/20), menyampaian sejak pileg dan Pilpres tahun lalu di dusun tersebut tidak ada TPS, Hal itu Kata Rais berdasarkan laporan Panwas kecamatan di Obi.

“Kita lakukan supervisi ini dalam upaya memaksimalkan tahapan pengawasan penyusunan pemutakhiran  daftar  Pemilih (PPDP) pada Pilkada Halsel nanti. Nah, kiranya  KPU Halsel dalam menyusun DPT dapat membentuk TPS di dusun tersebut,” harap Rais di Dusun lokasi tambang desa Anggai, didampingi staf PHL, ketua dan anggota Panwascam Obi.

Rais bilang, Bawaslu tentu melindungi hak pilih warga agar pada saat Pilkada semua warga yang telah memenuhi syarat dapat memberikan hak politiknya.

“Setalah dari sini, Bawaslu akan merekomendasikan ke KPU agar di Dusun ini juga dibentuk TPS,” tegasnya.

Baca Juga:  Atas Partisipasi Sukseskan Pemilu, Bupati Ucapkan Terimakasi Kepada Masyarakat

Kepala Dusun Lokasi Tambang, Darwin Djangua yang ditemui, mengungkapkan jumlah warga yang ada di dusun lokasi ini sebanyak 100 kepala keluarga, jiwa pilihnya 300 lebih. Semuanya asli warga Obi dan sebagiannya penambang dari Bugis, Manado dan  Jawa.

“Mereka semua sudah nikah disini dan sudah punya KK juga,” ungkap Kepala Dusun.

Dia mengungkapkan, sudah dua kali pemilihan KPU telah membentuk TPS di lokasi tersebut. Namun, sejak Pileg dan Pilpres tahun lalu tidak ada lagi TPS yang dibentuk. Akibatnya sebagian besar warga tidak menyelurkan hak politiknya karena jarak ke TPS di desa Anggai sangat jauh.

“Saat ini banyak pemilihnya ibu ibu hamil, untuk itu kami sangat berharap  kepada Bawaslu menyampaikan ke KPU, agar Pilkada kali ini dusun kami dibentuk TPS sehingga masyarakat tidak lagi turun gunung ke desa Anggai,” harap Darwin mewakili warga lainnya

(bz/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *