Jumlah Kasus DBD di Halsel Meningkat, Dinkes Minta Peran Masyarakat

Asia Hasyim Kepala Dinas Kesehatan, (foto: Zayan)

HALSEL — Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di kabupaten Halmahera Selatan cukup meningkat . Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan mencatat sebanyak 163 kasus DBD per 26 Juni 2023 dengan satu pasien meninggal dunia terjadi sejak awal Juni kemarin. Dari total DBD ini tersebar di beberapa wilayah yakni puskesmas Labuha, Gandasuli, Puskesmas Babang, puskesmas Jiko, Bibinoi, Puskesmas Wayaua, Puskesmas Yaba, Puskesmas Palamea dan Obi terbanyak.

Kepala dinas Kesehatan (Kadinkes) kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Asia Hasyim saat ditemui wartawan diruang kerja. Selasa (27/6), menjelaskan ratusan kasus DBD tersebut tersebar dibeberapa tempat dan satu pasien meninggal dunia masih bayi berasal dari Kecamatan Obi.

Jumlah kasus DBD dalam bulan ini kata Asia, cenderung mengalami kenaikan,  pada tahun 2022 DBD lebih tinggi hanya saja bisa diatasi atas kerja keras bersama dari Nakes maupun masyarakat. Kasus DBD tahun 2023 berbeda setalah kasus hingga per 26 Juni mengalami lonjakan sampai memakan korban jiwa.

Sejauh ini menurut Asia, Adapun berbagai penanggulangan telah dilakukan oleh pihaknya dari mulai fogging hingga mengajak masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Selain itu juga dilakukan pelaksanaan kerja bakti untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN). PSN ini tujuan adalah untuk membunuh atau menghilangkan jentik nyamuk. Sedangkan untuk membunuh nyamuk dewasa oleh petugas Kesehatan dilaksanakan fogging.

“ Setiap penampungan air milik warga d rumah mereka kami beri Abatesasi guna membunuh jentik nyamuk” kata mantan Direktur RSUD Labuha ini

Baca Juga:  Tim SAR Terus Melakukan Pencarian Pasutri Yang Hilang

Menurut Asia semua itu telah dilaksanakan oleh petugas Kesehatan untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus DBD tahun ini, Hanya saja semuanya tidak akan sukses kalau kesadaran masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) tidak dilakukan dilingkungan masing-masing.

“Semuanya tidak akan berhasil dalam penanganan DPD jika Masyarakat tidak ikut terlibat,” tegas Asia

Asia bilang dalam upaya menurunkan angka kasus itu berbeda dengan melaksanakan penanganan penderita Demam Berdara (DBD).

“Harusnya penderita tertangani kasusnya menurun, hanya saja PSN ini tidak jalan DBD tidak akan turun,” ujar dia

Untuk itu Asia meminta seluruh elemen masyarakat untuk bersama melakukan penanggulangan DBD di berbagai tingkatan RT, RW, desa desa, kecamatan hingga tingkat dalam perkotaan yang diharapkan mampu menekan jumlah kasus DBD. (Bz)

Editor: Ebamz

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *