
HALSEL – Diduga akibat bocornya informasi pemotongan dana bagi Warga penerima bantuan Hunian Tetap (Huntap) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut), sebesar 15 juta oleh kontraktor dan Kepala Desa (Kades) dan saat ini rekening penerima Huntap diblokir oleh bank penyalur (BRI) Labuha beberapa desa di kecamatan kepulauan Joronga Halsel. Hal itu membuat tiga warga mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oleh kepala Desa Kurunga Sahril Landoloma.
Akibat penganiyaan tersebut korban bernama Waladun H Hasan mengalami sakit dibagian dadanya. Waladun mengaku dia ditendang didada bersama dua temannya bernama Wahid Jabal dan Sukandi Tamrin di kantor desa Kurunga, Kecamatan Kepulauan Joronga pada Senin (15/3/21) kemarin.
Waladun menduga aksi penganiayaan dialaminya itu dipicu akibat terbongkarnya pemotongan uang senilai Rp 15 juta milik warga ke publik. Bahkan warga melalui kuasa hukum juga telah melakukan somasi terhadap Bank Rakyat Indonesia (BRI) Labuha, BPBD dan sejumlah Kepala Desa (Kades) di kabupaten Halsel,” katanya, Rabu(17/3) tadi.
Ia juga telah mendatangi RSUD Labuha untuk mendapatkan pengobatan dan rekam medis guna pengaduan ke Kepolisian.
Kasus penganiayaan yang dialami ketiga warga desa Kurunga Kecamatan Kepulauan Joronga ini sudah dilaporkan ke Polres Halmahera Selatan, Selasa (16/3) malam tadi. Saat ini kasus tersebut masih dalam tahap pemeriksaan Polres Halsel.
(bz)