TERNATE – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EK-LMND) Ternate, melakukan unjuk rasa guna mendesak pemerintah agar menaikkan harga kopra yang kini harganya semakin anjlok.
Unjuk rasa yang dilakukan di depan kantor walikota Ternate dan depan RRI Ternate kelurahan Soa Sio itu diikuti puluhan mahasiswa.
“Kami minta dan mendesak Pemerintah di Maluku Utara agar memperjuangkan kenaikan harga kopra, sehingga kesejahteraan petani di Maluku Utara lebih meningkat dari sekarang yang semakin terpuruk,” kata Haekal Umamit, selalu Koordinator Lapangan saat berorasi. Senin (30/10/23) di depan RRI Ternate.
Ia mengatakan, petani dan mahasiswa menginginkan pemerintah daerah menanggapi terkait keluhan petani kopra tersebut.
“Sangat diharapkan pemerintah mendengarkan jeritan hati kami yang hanya seorang anak petani kopra ini,” teriaknya lagi.
Para anak petani yang datang dari berbagai daerah di Malut ini berharap pemerintah dapat mengatasi hal tersebut, mereka mengeluhkan harga kopra yang awalnya berkisaran Rp8 ribuan hingga Rp9 ribuan/kilogram yang kini anjlok menjadi Rp6.000 hingga 5.400-/kilogram.
“Hingga saat ini belum ada tindakan lebih lanjut dari Gubernur Maluku Utara maupun Bupati Walikota se Malut, sehingga kami tidak akan bubar jika belum ada kebijakan dari Pemprov dan Pemkot mengenai harga kopra yang harganya terus turun tersebut,” katanya.
Selain itu massa aksi yang tergabung dalam LMND Ternate ini juga menyampaikan beberapa tuntutan sebagai berikut