TERNATE, MALUT – Peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program studi Ilmu Sejarah Universitas Khairun Ternate dengan program membangun desa di Desa Tiowor, Kecamatan Kao Teluk Kabupaten Halmahera Utara berakhir hari ini. Hal ini di sampaikan oleh kordinator MBKM Ilmu Sejarah Eka Marsitasari Udin.
Menurut Eka, keberadaan mereka di Desa Tiowor, mereka disambut baik oleh masyarakat setempat. Sehingga berbagai program yang telah dicanangkan bisa terlaksana dengan baik.
“Selama kami berada di desa Tiowor kecamatan Kao Teluk, kami disambut baik dan luar biasa baik oleh pemerintah desa Tiowor, pemuda dan seluruh masyarakat desa. Selama kami berada di desa Tiowor, kami sudah menunaikan program berupa gerakan literasi belajar bersama anak anak, mengajar di sekolah, gerakan menjaga kebersihan, agar desa tetap bersih, gerakan jaga kesehatan, sosialisasi pentingnya pendidikan, gerakan menanam 1000 pohon, membangun rumah baca, meningkatkan minat olahraga dengan pertandingan bola kaki antar desa, lomba pikir domino, melestarikan seni dan budaya yang akhir akhir ini mulai hilang karena pengaruh budaya asing, dengan di gelar pentas seni dan budaya,” ungkap Eka.
Kepala Desa Tiowor Kecamatan Kao Teluk, Iskandar Hi. Karim yang sempat hadir pada pada malam perpisahan itu menyampaikan, MBKM merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa hadir di masyarakat yang secara langsung kemudian mengidentifikasi potensi dan menangani masalah.
Sehingga kata Iskandar, diharapkan mampu mengembangkan potensi desa/daerah dan meramu solusi untuk masalah yang ada di desa. Sebagai mana kita ketahui bersama desa dalam pengertian Kesatuan masyarakat hukum yang dibentuk berdasarkan hak asal usul dan punya adat budaya, tapi adanya perkembangan teknologi Identitas desa semakin pudar.
“Kami pemerintah Desa merasa berterima kasih kepada Universitas Khairun, terutama Program Studi Ilmu Sejarah, yang sudah memilih desa kami untuk program MBKM membangun desa, banyak sekali perubahan yang kami rasakan terutama pada pengembangan gerakan literasi, pementasan seni dan budaya, rumah baca, dll.,” jelas Kades Tiowor Iskandar.
Lebih jauh Iskandar menuturkan bahwa MBKM Prodi Ilmu Sejarah Unkhair sangat singkron dengan Program Kementerian Desa yang tertuang dalam Permendes No 13 tahun 2020 dan permendes no 7 tahun 2021, SDGS, dimana prioritas dana desa Pemerintah desa wajib menganggarkan untuk peningkatan SDM melalui Literasi sejak usia dini dan Perpustakaan desa.
“Harapan kami kerjasama masih berlanjut, desa masih membutuhkan peran para akademisi, dan mahasiswa,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Ilmu Sejarah Unkhair, Jainul Yusup, menjelaskan program MBKM masih akan berlanjut pada semester berikut. Sebab kata Jainul, kerjasama antara Program Studi Ilmu Sejarah Unkhair dengan desa Tiowor sebagaimana tertuang dalam memorandum of action (MoA) itu selama 5 tahun.
“Yang jelas kami masih akan menurunkan mahasiswa Ilmu Sejarah pada semester ganjil nanti, sekitar pada bulan September-Oktober, sambil mengevaluasi program-progam dan evaluasi kekurangan kami, sehingga pada pelaksanaan nanti lebih bagus dan terbaik,” jelasnya.
“Kalau dibilang, ya masih terasa kurang, dan kekurangan itu akan kami evaluasi dan benahi bersama, baik internal program studi, maupun diskusi dengan pemerintah Desa, dalam hal ini Desa Tiowor kecamatan Kao Teluk,” terang Katua Prodi Sejarah.
Untuk itu, dirinya mengatakan atas nama program studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Unkhair, ucapkan terima kasih atas sambutan semua pihak selama keberadaan mereka di Desa Tiowor.
“Kami haturkan terima kasih yang tak terhingga, Kepada pemerintah Desa Tiowor, pemuda dan masyarakat Desa Tiowor serta semua pihak, yang telah bersedia menerima kami, sehingga program MBKM Ilmu Sejarah FIB Unkhair berjalan sukses,” tutur Jainul.
Penarikan peserta MBKM Ilmu Sejarah Unkhair di lakukan pada Kamis malam, 4 Februari 2022, Ikut dalam penarikan MBKM Ilmu Sejarah Unkhair ini, para dosen Ilmu Sejarah Unkhair diantaranya ketua Prodi Ilmu Sejarah Jainul Yusup, Dr.Nurachman Iriyanto, Mustafa Mansur, Junaib Umar dan Rusli M.Said. (Mursid Puko)