HALSEL – Proses pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuha kabupaten Halmahera Selatan masih berjalan hingga saat ini. Namun pasien terpaksa dirawat di luar bangunan rumah sakit.
Direktur RSUD Labuha, Asia Hasjim mengatakan, ada 1 warga yang menjadi korban gempa dirawat di tenda hanya saja telah dipulangkan. Namun puluhan pasien RSUD masih menetap di tenda. Alasannya, mereka takut dirawat di dalam gedung rumah sakit karena khawatir jika akan ada gempa susulan. Seperti yang terjadi malam tadi dengan kekuatan 5,2 magnitudo.
“Kalau kemarin yang kita tangani 18 pasien kini bertambah lagi 2 pasien total keseluruhannya 20 pasien RSUD yang kita rawat di tenda,” katanya kepada wartawan, Sabtu (27/2/2021).
Pihaknya tetap melayani seperti sedia kala, meski pun harus di bawah tenda pengungsian yang telah disediakan oleh pihak terkait.
“Tetap jalan seperti biasa. Kita tetap menerima pasien seperti biasa. Tenda itu dipakai sebagai pengganti ruang perawatan, karena gedung dan sejumlah ruangan kami mengalami keretakan sebagiannya rusak ditambah pasien tak mau ditempatkan di dalam ruangan karena takut,” tambah Asia Dirut RSUD Labuha
Selain 1 korban gempa yang mengalami luka ringan, pihaknya juga merawat ibu yang tengah hamil. Mereka yang menjalani persalinan atau pun lahiran, dibantu oleh dokter RSUD labuha. Hanya saja, jika pasien yang akan melahirkan tidak normal, nantinya akan dibawa ke dalam ruang operasi karena ruangan di sana dianggap masih layak ditempati.
Mengingat, semua peralatan operasi yang ada di dalam sangat sulit jika harus dikeluarkan dan dibawa ke tenda.
“Kalau pasien ibu melahirkan yang normal, di kasih melahirkan normal. Kalau tidak, di operasi. Dokter kami selalu siap 1×24 jam,” jelasnya
Pantauan di lokasi, sejumlah tenda pengungsian ditambah. Proses perawatan juga berjalan baik meski diguyur hujan lebat.
(Bz)