HALSEL – Sejumlah pimpinan media masa di kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) memilih untuk meninggalkan ruang diskusi lantaran menilai PT. Harita Nickel tak mampu membangun kemitraan dengan media Massa yang ada di kabupaten Halmahera Selatan dengan baik.
Pasalnya, langka meninggalkan ruang tersebut dilakukan oleh para jurnalis ini, saat PT. Harita Nickel menggelar dialog kemitraan antara media masa di Halsel dan PT. Harita Nickel tentang (Media Gathering) dengan tema,”Akselerasi Media pada era Transformasi Digital” namun sebelum kegiatan berlangsung para pimpinan media dan wartawan lainnya memilih untuk walk out karena dinilai tak dihargai dalam mitra kerja sama.
“PT. Harita terkesan tidak menghargai media di Halsel baik kepala biro maupun pimpinan media yang berkantor di Halsel, kurang lebih 30-an namun dalam komunikasi kurang baik dengan teman teman Media disini,” ucap Pimpinan Redaksi Liputan Malut, Irfan Abdurrahim saat memprotes jalanya diskusi.
Menurut Irfan jika profesi media tidak dihargai oleh PT. Harita Nickel dan hanya memanfaatkan asas manfaatnya maka dengan tegas media di halsel akan memboikot aktivitas pemberitaan dengan PT. Harita Nickel secara umum.
“Kita tidak menuntut untuk dimanja dan lainnya, namun perlu dihargai sebagai mitra, cukup itu saja, jangan terkesan tembang pilih,” ujarnya seraya menghentikan penyampaian dan menutupnya dengan langka meninggalkan ruang yang disusul oleh para awak media lainnya.
Sementara itu, amatan wartawan, aksi ini sempat terhenti dan dilanjutkan kembali walaupun dialog Media Gathering itu hanya diikuti oleh 7 orang peserta saja. (Bz)