Sherly-Sarbin Tampil Memukau,Kuasai Materi di Debat Pertama Pilgub Malut

(fot: Istmwa)

JAKARTA – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara (Malut) nomor urut 4, Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe tampil memukau dan menguasai materi dalam debat Pertama Pilgub Malut. Sherly meneroti keseimbangan antara pendapatan dan belanja dalam mencapai fiskal yang sehat.

Sherly Joanda Laos menekankan pentingnya keseimbangan antara pendapatan dan belanja. Kita harus berani keluar dari zona nyaman dan berpikir inovatif.

“Untuk itu, kita harus siap untuk berpikir ‘out of the box’, karena dengan cara ini, kita dapat menemukan potensi baru yang dapat menggerakkan perekonomian daerah,” jelas Sherly debat Pilkada 2024 mengenai pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Kamis 21 November 2024.

Alumni S2 program double degree di Inholland University, Belanda itu, menegaskan bahwa Maluku Utara memiliki potensi besar, terutama dalam hal pajak dan retribusi, yang dapat dioptimalkan dengan langkah-langkah inovatif.

Jika kita berani berpikir berbeda, kita dapat mengubah tantangan menjadi peluang dan mengangkat fiskal daerah kita ke level yang lebih tinggi,” lanjut Sherly.

Sebagai calon gubernur perempuan pertama di Maluku Utara, Sherly berkomitmen untuk membawa perubahan signifikan.

“Saya yakin dengan keberanian untuk berpikir kreatif dan inovatif, pendapatan daerah kita bisa tumbuh pesat,” ujarnya dengan penuh semangat.

Selain itu, Sherly menyoroti pentingnya reformasi regulasi untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Peraturan daerah harus mampu mendukung dan menarik investasi, yang akan menciptakan lapangan kerja serta mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga:  HT-UMAR Jemput Kemenangan di Kecamatan Mangoli Tengah

“Kita juga akan mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) agar dapat menjadi salah satu sumber pendapatan utama dan dikelola dengan efisien untuk memastikan pendapatan daerah yang lebih stabil,” tambahnya.

Tak hanya itu, Sherly juga berkomitmen untuk memperkuat hubungan dengan pemerintah pusat, guna memperoleh Dana Alokasi Khusus (DAK) yang lebih besar.

“Dengan DAK yang lebih optimal, kita dapat membangun infrastruktur yang lebih baik dan memajukan sektor-sektor kunci seperti pendidikan, kesehatan, dan pariwisata,” terang Sherly. (opo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *