BOBONG – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Taliabu, Kuraisia Marasaoly menyebutkan, pasca idul Fitri 1442 Hijriyah tahun ini, terjadi peningkatan jumlah orang yang dinyatakan reaktif Covid-19 di Kabupaten Pulau Taliabu .
Kuraisia menuturkan bahwa peningkatan tersebut dipicu arus mudik lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah. Sebab, pasca lebaran terdapat banyak penumpang Kapal yang berdatangan di Taliabu.
Untuk itu dirinya mengingatkan bahwa harus segera di antisipasi oleh seluruh warga dengan tetap menjunjung tinggi Protokol kesehatan terutama tertib bermasker saat keluar rumah.
“Pasca lebaran ini ada peningkatan orang yang reaktif Covid-19, dan itu semuanya adalah pelaku perjalanan dari luar daerah. untuk itu, kami menghimbau kepada masyarakat Taliabu agar dapat mengantisipasi peningkatan kasus ini dengan tetap taat Protokol kesehatan, terutama bermasker saat keluar rumah,” katanya kepada sejumlah awak media di halaman kantor Bupati Taliabu (28/5/2021) siang kemarin.
Berdasarkan data yang diperoleh, lanjut dia, sebelum lebaran Idul Fitri lalu, kasus orang reaktif di kabupaten Pulau Taliabu mulai berkurang, bahkan sempat Nol kasus pada awal Mei lalu. Namun pasca lebaran hingga Minggu ke dua ini tercatat orang yang reaktif meningkat drastis menjadi 30 orang.
“Sebelum lebaran kita di Taliabu masih nol kasus, nanti setelah lebaran ini sangat meningkat, dan hingga minggu ke dua ini sudah tercatat sebanyak 30 orang yang reaktif. Itu semua adalah pelaku perjalanan dari luar daerah,” katanya.
Pantauan media ini, 30 warga yang dinyatakan reaktif tersebut telah di anjurkan untuk melaksanakan karantina mandiri. Sementara tim satgas Covid 19 terus melaksanakan aktivitas penertiban bermasker di pusat kota Bobong ibu kota Kabupaten, dan hingga saat ini masih banyak warga yang terpantau tidak menggunakan masker sehingga para petugas pun terus melakukan upaya penertiban di seputaran tugu kota Bobong. sementara di pelabuhan Bobong pengawasan para penumpang belum di perketat kembali alias masih longgar. (MT/Tim).