Jakarta – Gempa bumi berkekuatan 4,9 mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (26/12/2018).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa terjadi pada pukul 19.22.22 WIB.
Pusat gempa berada di laut 19 Km Barat Laut Pulau Panjang, dengan titik koordinat 8.27 LS dan 116.85 BT.
Gempa tersebut memiliki kedalaman 10 Km.
Gempa 4,9 SR itu yang mengguncang Pulau Lombok ini terasa di berbagai wilayah sekitar.
Yaitu di Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Barat, Karangasem, dan Mataram dengan skala yang berbeda-beda.
“Dirasakan (MMI) IV Lombok Utara, IV Lombok Timur, III Lombok Barat, II Karangasem, II Mataram,” tulis BMKG lewat akun Twitter.
Inilah yang bisa Anda lakukan setelah gempa terjadi
Jika Anda berada di dalam bangunan
– Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib.
– Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa.
– Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K.
– Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
– Periksa apabila terjadi kebakaran.
– Periksa apabila terjadi kebocoran gas.
– Periksa apabila terjadi arus pendek.
– Periksa aliran dan pipa air.
– Periksa segala hal yang dapat membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll).
Jangan masuk ke dalam bangunan yang sudah rusak terkena gempa, karena kemungkinan sewaktu-waktu dapat runtuh akibat gempa susulan.
Jangan mendekati bangunan yang sudah rusak terkena gempa, karena kemungkinan sewaktu-waktu dapat runtuh akibat gempa susulan.
Menyimak informasi mengenai gempa susulan dari media cetak maupun media elektronik.
Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
Skala Gempa
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak.
Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap.
Benda-benda terlempar ke udara.
Komentar